Atap baja ringan sekarang sudah banyak dipergunakan di berbagai macam bangunan di Indonesia.
Tahukah kamu, kalau atap jenis ini punya beberapa keunggulan dan kekurangan yang mungkin bisa membahayakan nyawa? Apa saja sih bedanya? Yuk kita lanjut!
Pada umumnya, rumah kita digunakan untuk berlindung dan beristirahat sehari-hari.
Itu sebabnya memilih bahan dalam pembangunan rumah harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Tidak mudah kan?
Kita harus bisa mengetahui apakah semua bahan yang kita gunakan untuk membangun rumah ini tidak hanya aman dan kuat, tapi juga tahan lama seiring dengan berjalannya waktu.
Salah satu bahan yang banyak digunakan sekarang adalah baja ringan.
Bahan ini sering disebut bisa mengalahkan keunggulan atap kayu yang sudah sejak lama kita gunakan, dan juga atap baja konvensional, karena walaupun ringan, atap baja ringan sangat kuat terhadap beban.
Namun, walaupun memiliki banyak kelebihan, atap baja ringan juga memiliki kelemahan lho.
Karena itu, kalau kamu sekarang lagi mencari bahan yang tepat untuk pembangunan rangka atap rumahmu, coba baca dulu kelebihan dan kekurangan atap baja ringan di bawah ini sebelum kamu memutuskan.
Kelebihan Atap Baja Ringan
1. Ringan dan Mudah Dipasang
Seperti namanya, berat atap baja ringan hanya ± 9 kg / m2.
Sifatnya yang ringan memudahkan kita untuk memasang rangka atap, sehingga dapat menghemat biaya penyewaan tukang dan menghemat waktu.
Rangka atap baja juga memiliki sistem sambungan yang mudah.
Kamu bisa menyambungnya dengan baut besi, sekrup, keling, ataupun dengan cara las.
2. Kuat dan Tahan Lama
Walaupun ringan, atap baja jenis terbaru ini sangat kuat, lho!
Materialnya tidak akan berkarat dan tahan menghadapi cuaca ekstrem, sehingga bisa melindungi rumahmu dengan maksimal.
Kualitas bahannya sudah disempurnakan hingga tahan lebih lama dibandingkan dengan atap kayu yang mudah keropos dan atap baja konvensional yang mudah mengarat.
Walaupun terlihat ringan dan lebih tipis dari baja biasa, materialnya tidak mudah memuai dan menyusut.
3. Mudah Dibentuk dan Disambung
Setiap orang pasti memiliki rumah impian tersendiri, tapi terkadang susah dikabulkan karena desainnya yang cukup rumit.
Atap baja ringan bisa menjadi solusinya.
Baja ringan dapat dengan mudah dipotong dan dibentuk mengikuti bentuk rangka atap yang kita inginkan.
Setelah terpasang, atap baja ringan bisa disambungkan dengan jenis atap lainnya menggunakan material penghubung baja.
4. Tegangan Tarik Tinggi
Atap baja ringan lebih lentur dari jenis atap lainnya.
Kelenturan rangka atap sangat penting karena semakin besar tegangan tarik atap, semakin banyak energi yang bisa diserap.
Tidak seperti baja konvensional, tegangan tarik atap baja ringan terbilang tinggi.
Tegangan tariknya berkisar sekitar 550 Mpa.
Tegangan tarik ini lebih tinggi dibandingkan dengan atap baja konvensional yang hanya memiliki tegangan tarik sekitar 300 Mpa.
5. Dapat Didaur Ulang
Sisa atap baja ringan yang sudah terpakai bisa digunakan lagi untuk bagian lain konstruksi rumahmu karena sifatnya yang kuat dan tahan lama.
Kamu juga bisa membongkar materialnya dengan cara dilelehkan dan dibentuk menjadi salah satu bahan bangunan atau bahkan fondasi rumah.
Menggunakan atap baja ringan juga mendukung program pemerintah dalam menghemat penggunaan kayu di negeri kita.
Dengan menghemat kayu, kita dapat menghentikan penebangan pohon dan membantu melestarikan hutan dan lingkungan di sekitar kita.
Baca Juga:
Tips Mencegah Karat Pada Rangka Baja
Kekurangan Atap Baja Ringan
1. Harga Tidak Murah
Ada kualitas, ada harga.
Karena kualitasnya dan segala keunggulannya, harga atap baja ringan tidak tergolong murah.
Harganya dihitung per 6 cm dan dimulai dengan Rp30 ribu hingga Rp120 ribu, tergantung merk yang kamu cari.
Harga ini belum termasuk kelengkapan lainnya seperti reng, kanal, sekrup, alumunium foil, hingga genteng metal untuk melengkapi atap rumah.
2. Mudah Terbawa Angin
Sayangnya, karena sifatnya yang ringan, jenis ini dapat dengan mudah terbawa angin jika tidak dipasang dengan benar.
Bahkan, resiko atap terbawa terbang sangatlah tinggi di daerah-daerah yang berangin kencang atau saat sedang musim hujan.
Sistem sambungan yang hanya menggunakan baut memudahkan angin besar untuk meniup lepas kerangka atap rumah.
3. Tampilan Acak-acakan
Struktur atap rumahmu harus bisa menampung beban atap yang berat.
Semakin beratnya jenis penutup atap yang kamu pasang, maka kerangka atap pun harus semakin rapat.
Semakin rapat, semakin baik.
Ini merupakan nilai tambahan bagi kekuatan fondasi rumah, tapi jika dilihat dari sudut estetika, kerapatan kerangka baja ringan ini dapat merusak keindahan bangunan.
Terutama pada rumah-rumah minimalis yang menggunakan sebagian atap transparan.
Kerangka atap yang menggunakan baja ringan harus dilapisi menggunakan plafon untuk menutup kerangka yang terlihat berantakan.
4. Rentan Roboh Jika Tidak Teliti
Atap baja ringan menggunakan sistem berbentuk jaring untuk bisa membangun atap yang kuat dan tahan lama.
Akan tetapi, jaring dan kerangka ini lah yang dapat sangat berbahaya jika tidak diperhitungkan dengan benar.
Saat membangun, kamu harus tetap menghitung dan mempertimbangkan sifat baja yang dapat menyusut dan memuai, walaupun baja tipe ringan tidak sefleksibel baja konvensional.
Kegagalan dalam menghitung konstruksi atap rumah dapat menyebabkan kegagalan yang menyeluruh sehingga atap bisa roboh.
Sungguh berbahaya!
5. Tidak Bisa Diekspos
Berbeda dengan kerangka kayu, atap baja ringan tidak bisa dibuka secara transparan.
Ini dikarenakan berbagai macam hal.
Satu, tampilannya yang tidak rapi dapat merusak estetika fasad rumah.
Dua, materialnya yang terpapar cahaya matahari secara langsung akan membuat rumah terasa panas karena besinya yang menguap.
Itu lah mengapa semua atap baja ringan ditutupi oleh kayu atau genteng agar terlindungi dari panas dan juga terlihat lebih rapi.